Sabtu, 28 Juni 2014

Makna dari Kisah Abu Lahab

Jum'at, 22-11-2013


Bismillahirahmanirrahim

Al Qur'an, tidak ada keraguan padanya. Kitab yg sempurna dan tak pernah direvisi.
Salah satu suratul Qur'an yg turun di Mekah adalah Al Lahab.
Bila kita renungkan, bahwa turunnya surat Al Lahab adalah di masa Abu Lahab dan istrinya masih hidup. Saat itu awal-awal Rasulullah Saw berdakwah secara terang-terangan. Barisan dakwah Rasul yang jumlahnya masih dapat dihitung jari menyerukan kalimatullah "Laa ilaaha ilallah, muhammadurasulullah" di tengah gelapnya jaman jahiliyah.  Mereka dilempari dengan batu hingga berdarah-darah, dan dihadang oleh Abu Lahab dan istrinya beserta kaumnya dengan api dari kayu yang sengaja dikumpulkan dan dibakar untuk mencelakai barisan Rasul. Maka disaat itu, turunlah ayat-ayat Al Lahab.

"Bismillahirrahmanirrahim.
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api (neraka) yang bergejolak.
Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
Yang lehernya ada tali dari sabut."

Diserukanlah ayat-ayat itu didepan Abu Lahab beserta istri dan kaumnya, hanya berbatas api. Sebuah vonis neraka untuk Abu Lahab dan istrinya, jelas sudah dalam surat Al Lahab. Tapi Abu Lahab dan istrinya tidak meng-iman-i juga tak mendapat petunjuk. Allah Maha Berkehendak. Dibutakanlah akal Abu Lahab. Misal saja pada waktu itu Abu Lahab diberi akal sedikit saja dengan pura-pura masuk Islam, tentu saja akan mematahkan bukti ke-Rasul-an karena ayat dalam Al Qur'an yang disampaikannya tidak sesuai. Atau jika seandainya setelah ayat-ayat ini turun kemudian Abu Lahab benar-benar masuk Islam sebelum meninggal, maka tentu saja ayat-ayat tersebut batal.
Dengan kata lain, vonis neraka untuk Abu Lahab "harus direvisi" lantaran sudah masuk Islam.

Tapi begitulah Allah, yang tentu saja Maha Mengetahui segala yang belum terjadi. Wahyu dari Allah tidak pernah salah dengan terbukti hingga akhir hayatnya Abu Lahab tetap mati dalam keadaan kafir.
Dialah orang yang jelas dinyatakan masuk neraka meskipun ketika ia masih hidup. Itulah salah satu bukti bahwa Allah berkehendak menampakkan takdir Abu Lahab kepada umatnya. Sementara itu, Allah tidak menampakkan takdir para penyerang Rasul lainnya, misal Abu Sufyan yang pada waktu yang sama dengan Abu Lahab, juga memerangi Rasul. Sekomplotan. Tidak ada vonis neraka untuknya. Terbukti, setelah sekian lama Abu Sufyan memerangi Rasul, bahkan memerangi di perang Badar dan Uhud, ternyata akhirnya Abu Sufyan masuk Islam.
"Laa ilaaha ilallah. Muhammadurasulullah"

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Wallahu'alam

Catatan Jum'at Sore
Masjid Al Mujahidin Pamulang, 22-11-2013