Rabu, 14 Maret 2012

I Love You,,, You Love Me

Mama,,you know I love you...

Mama,,sudah 24 tahun umurku. itu tidak berarti sudah 24 tahun kau mengasuhku Mama. tapi, 25 tahun karena yang satu tahun kau bersusah payah mempersiapkan kelahiranku. Mama,,, mama mengandungku dengan beratnya, tidur telentang kau tidak nyaman, tidur miring juga tak nyaman,bahkan tidur tengkurap itu tak mungkin. Aku memang belum pernah hamil, Mama. Tapi kesusahanmu itu kusadari saat kulihat kakak mengandung cucumu.
Mama, dulu saat awal mengandungku, saat ada tanda-tanda keberadaanku, engkau nyidam apa Mama? apakah kau juga muntah-muntah seperti kakak? sekalipun makan makanan kesukaanmu, Mama? seperti kakak yang awalnya suka ikan dan ketika hamil sama sekali tidak doyan? dan hampir semua makanan membuatmu mual dan muntah? Lalu tetap kauminum susu buat kesehatanku meskipun harus dengan menutup hidung agar tidak muntah? lalu berakhir dengan muka neg seperti kakak?
Mama, lantas dengan mengandungku begitu keadaanya, kau tetap tersenyum mengajakku bicara, memanjakanku sambil mengelus perutmu yang membuncit? engkau bahkan semakin senang dengan tendangan-tendanganku ke dinding perutmu. Mama, lalu Bapak ikut menyaksikan bahagiamu, Mama?
Mama, saat usiaku sembilan bulanan, kautunjukkan pada dunia bahwa engkau wanita kuatku. Dengan ijin Allah, aku telah lahir dari rahimmu. subhanallah Mama..


Mama,diusiaku yang masih bayi, kauberi aku makan, itupun dari sari-sari makanan pilihan yang sudah beberapa kali saringan di tubuhmu. Aku ngompol, berak, bahkan mengenai mukamu pun engkau tak marah. Mungkin waktu itu aku bingung bagaimana caranya membuatmu marah, Mama.
Mama, engkau selalu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhanku. Ketika aku mulai bisa miring kekiri dan kekanan, dengan girangnya kau menyanjungku. Meskipun, dengan begitu aku akan tambah merepotkanmu karena tidurku berantakan.
Mama, tidak dapat disangsikan lagi ya Ma,siapa yang mencuci semua baju dan popokku. pasti Mama khan? jaman dulu khan tidak ada pampers, dan tidak ada baby siter buat aku.
Mama, sekarang aku bisa berjalan dan berlari juga engkau yang mengajari. Saat aku terjatuh, sampai engkau bingung harus menyalahkan siapa. Menyalahkanku hanya akan membuatku nangis dan memenuhi telingamu. Menyalahkan batu/tanah? itu hanya membuatku terdidik menjadi orang yang menyalahkan lingkungan, kau tak mau juga. Lalu Mama menyalahkan diri mama sendiri khan? Mama..mama..itu sebenarnya salahku Ma. Aku tak mau hati-hati dan slalu bergantung padamu.
Mama, aku ingat panggilanmu ketika aku dan kakak bermain di tetangga.
"Kakakkkkk...pulang! nyuci piring!"
"Ndari...pulang! makan!"
sangat berbeda ya Ma perintahnya. Karena aku lebih kecil, kausuruh pulang untuk makan. Sementara Kakak yang lebih dewasa kausuruh pulang untuk bekerja.
Mama..mamaaa...aku seperti ratu karenamu.. (bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar